Kaedah 'SEPI SEJENAK' Dunia Kaunseling
Kaedah "Sepi sejenak" dalam dunia Kounseling sangat penting. Ia membantu Klien dan Kaunselor untuk menyusun berfikir dan melayan serta mengatur perasaan masing-masing.
Ia juga membantu untuk menjernihkan hati, membuang sifat mazmumah yang
tiba-tiba muncul atau berubah niat. Masa itu, boleh buat koreksi diri seketika.
Banyak hadis yang mengajar kita untuk kawal lidah dari melafazkan segala yang terlintas dalam fikiran dan perasaan; disebut dalam bahasa arab sebagai: حديث النفس . Ada lintasan yang baik dan ada lintasan yang tidak baik. "Sepi Sejenak" sangat membantu ketika itu.
Ketika menulis dalam mailing, twiter, FB, Whatsapp kita akan teringat pesanan ulama'-ulama' silam yang ketika itu tiada alat komunikasi canggih ini, namun pesanan beliau sangat berkesan untuk kita semua.
Terpahat di halaman Kitab Hikam karangan Imam Ibnu Athaillah:
مَنْ رَأَيْتَهُ مُجِيْبًا عَنْ كُلِّ مَا سُئِلَ، وَمُعَبِّرًا عَنْ كُلِّ مَا شَهِدَ، وَذَاكِرًا كُلِّ مَا عَلِمَ: فَاسْتَدِلَّ بِذَلِكَ عَلَى وُجُوْدِ جَهْلِهِ.
Siapa yang engkau lihat menjawab semua soalan yang dikemukan kepadanya, dan mengungkap semua yang dia nampak dan menyebut semua yang dia ketahui, maka itu semua menunjukkan tentang kejahilan dirinya
Infer the existence of ignorance in anyone whom you see answering all that he is asked or giving expression to all that he witnesses or menioning all that he knows
Tidak semestinya orang yang banyak memberi komentar itu berpenyakit hatinya; tidak mustahil ia disebabkan kegagalan memahami pendengar yang belum sampai makam untuk mendengar bicaranya.
Bersabar dan diam kadang-kadang baik untuk suasana itu. Kalau bercakap juga dia sebenarnya "jahil" dalam memahami suasana dan lengkongannya. Dia jahil memilih perkataan dan membina ayat. Dia jahil mengungkap.
Tokku Pulau Manis ulama yang datok nenek moyangnya berasal dari Bagdad; adalah ulama' Asia Tenggara pertama yang menterjemahkan Kitab Hikam ke Bahasa Melayu, cantik kupasannya.
Ayuh kita sebagai pemimpin yang kena berpolitik, kena bermasyarakat, kena bertarbiah, kena mentadbir dan mengurus, kena memotivasikan orang lain..."Sepi Sejenak" penting buat kita.
"Sepi Panjang Sedikit" sesuai semasa berkatibah atau beriktikaf di Masjid.
Kalau "Sepi" langsung futur namanya pula......
Banyak hadis yang mengajar kita untuk kawal lidah dari melafazkan segala yang terlintas dalam fikiran dan perasaan; disebut dalam bahasa arab sebagai: حديث النفس . Ada lintasan yang baik dan ada lintasan yang tidak baik. "Sepi Sejenak" sangat membantu ketika itu.
Ketika menulis dalam mailing, twiter, FB, Whatsapp kita akan teringat pesanan ulama'-ulama' silam yang ketika itu tiada alat komunikasi canggih ini, namun pesanan beliau sangat berkesan untuk kita semua.
Terpahat di halaman Kitab Hikam karangan Imam Ibnu Athaillah:
مَنْ رَأَيْتَهُ مُجِيْبًا عَنْ كُلِّ مَا سُئِلَ، وَمُعَبِّرًا عَنْ كُلِّ مَا شَهِدَ، وَذَاكِرًا كُلِّ مَا عَلِمَ: فَاسْتَدِلَّ بِذَلِكَ عَلَى وُجُوْدِ جَهْلِهِ.
Siapa yang engkau lihat menjawab semua soalan yang dikemukan kepadanya, dan mengungkap semua yang dia nampak dan menyebut semua yang dia ketahui, maka itu semua menunjukkan tentang kejahilan dirinya
Infer the existence of ignorance in anyone whom you see answering all that he is asked or giving expression to all that he witnesses or menioning all that he knows
Tidak semestinya orang yang banyak memberi komentar itu berpenyakit hatinya; tidak mustahil ia disebabkan kegagalan memahami pendengar yang belum sampai makam untuk mendengar bicaranya.
Bersabar dan diam kadang-kadang baik untuk suasana itu. Kalau bercakap juga dia sebenarnya "jahil" dalam memahami suasana dan lengkongannya. Dia jahil memilih perkataan dan membina ayat. Dia jahil mengungkap.
Tokku Pulau Manis ulama yang datok nenek moyangnya berasal dari Bagdad; adalah ulama' Asia Tenggara pertama yang menterjemahkan Kitab Hikam ke Bahasa Melayu, cantik kupasannya.
Ayuh kita sebagai pemimpin yang kena berpolitik, kena bermasyarakat, kena bertarbiah, kena mentadbir dan mengurus, kena memotivasikan orang lain..."Sepi Sejenak" penting buat kita.
"Sepi Panjang Sedikit" sesuai semasa berkatibah atau beriktikaf di Masjid.
Kalau "Sepi" langsung futur namanya pula......
No comments:
Post a Comment