Maka berpesan Ibnu Athaillah lagi:
لَو أَشْرَقَ لَكَ نُورُ اليَقِينِ لَرَأَيْتَ الآخِرَةَ أَقْرَبَ إِلَيْكَ مِنْ أَنْ تَرْحَلَ إِلَيْهَا، وَلَرَأَيْتَ مَحَاسِنَ الدُنْيَا قَدْ ظَهَرَتْ كسْفَةُ الفَنَاءِ عَلَيْهَا
Seandainya cahaya keyakinan menyinarimu, nescaya engkau dapat melihat akhirat itu lebih dekat kepadamu dari engkau berjalan menujunya. Dan engkau akan melihat keindahan dunia diselaputi gerhana kefanakan.
Kehidupan di dunia ini sementara. Oleh itu kita akan fokus kepada kehidupan abadi. Kalau kita melihat menggunakan mata hati, kita akan terasa pendiknya kehidupan ini dan begitu cepat alam akhirat mengejar kita.
Ketika itu, kita tidak akan leka dengan keindahan dunia, kerana asyiknya kita dengan persediaan kehidupan akhirat, mengkaburi kelazatan hidup yang sementara ini.
Ayuh! beramal, berdakwah, bertarbiyah, bertanzim dan berjihad; itu semua menepis kita dari kesibukan dunia lain yang melalaikan.
No comments:
Post a Comment